“Ini hadiah ulang tahunmu, sayangku”, ucap habibie, setelah N 250-Gatotkaca berhasil lepas landas dan terbang mulus melintasi langit Nusantara dalam Uji terbang pertama. Pada waktu itu mata keduanya berkaca-kaca sungguh romantis dan membahagiakan, setelah perjuangan dan kerja keras hampir 20 tahun , Pak Habibie dan Teamnya di IPTN yang sekarang bernama PT. Dirgantara Indonesia akhirnya mereka bisa membuktikan pada dunia Internasional bahwa Indonesia sudah mampu membuat pesawat berteknologi canggih dan irit melalui tangan Anak Bangsa sendiri.
Keberhasilan itu akhirnya didorong lebih jauh lagi dengan upaya untuk melahirkan pesawat penumpang jet pertama yang kemudian dinamakan dengan N-2130, pesawat bermesin ganda dan berkapasitas 130 penumpang. Sayang sekali, mimpi tersebut telanjur sirna di tengah perjalanan pada saat perekonomian Indonesia didera krisis di tahun 1998. Tanpa alasan yang logis IMF meminta pemerintah Indonesia untuk menutup badan strategis milik Negara ini sebagai salah satu syarat untuk membantu Indonesia keluar dari krisis ekonomi. Sehingga banyak karyawan-karyawan ahli dirgantara yang di PHK dan pindah kerja ke industri pesawat luar negri seperti, AirBus, Boeing, ATR, Eurocopter, dan banyak lagi.
Tapi, sekarang mari kita tinggalkan masa kelam itu, Industri pesawat Indonesia melalui PT. DI mulai bangkit kembali dengan dukungan bersama baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Lambat tapi pasti PT. Dirgantara Indonesia kebanjiran order pesawat baik itu dari kementrian Pertahanan RI, juga dari Negara-negara Asia, seperti Malaysia, Pakistan, dan Korsel yang memakai Pesawat CN 235-220 Made In Bandung tersebut sebagai pesawat PIV kepresidenan. Juga Ex-karyawan-karyawan PT. DI yang sebelumnya menyebar ke berbagai industri pesawat Negara lain, mulai dipanggil satu persatu untuk kembali ke PT. DI, bahkan ribuan karyawan yang sempat terpisah itu siap mengabdi buat ibu pertiwi, jika seandainya dipanggil kembali. Ditambah lagi PT. Dirgantara Indonesia baru saja menandatangi kontrak kerja sama dengan AirBus untuk memproduksi pesawat NC 212 Serta adanya kerja sama dengan Korsel untuk membuat Pesawat Tempur Sendiri.
Berikut pesawat dan helicopter produksi PT. Dirgantara Indonesia :
|
NC 212-200 |
| | C 212-400 |
|
|
CN 235-220 MPA |
|
CN 235-220M |
|
N 250-Gatotkaca |
|
CN 295 |
|
NAS332 SUPER PUMA |
Luar biasa semoga kedepannya Industri Pesawat di Indonesia kembali bisa Berjaya. Amiiiin…