Kecerian Ramadhan Di Kampungku | Kenangan Ramadhan Masa Kecilku


Ramadhan demi ramadhan memang akan mendatangkan kenangan demi kenangan yang berkesan setiap orang yang menjalankannya. Tamu agung kita yang satu ini memang kedatangannya senantiasa dinanti-nantikan dan selalu disambut dengan suka cita. Bulan Ramadhan tahun ini terhitung yang ke-9 kali nya harus menjalankan ibadah puasa jauh dari rumah dan orang tua.

Tiap kedatangannya selalu membuka tabir kenangan diwaktu masa kecil dikampung halamanku tepatnya di Pandan Agung kabupaten Oku Timur provinsi Sumatera Selatan, sekitar 4 jam perjalanan darat jika ditempuh dari kota Palembang. Otakku seolah-seolah dipaksa membuka kenangan lembaran lama yang sejatinya itu indah.
kecerian bulan ramadhan dikampungku
Semasa kecil hari kedekatan Ramadhan itu saja sudah sangat membahagiakan bagiku, kolak, es cendol, dan segala macam jenis kue telah memenuhi otakku. Yang ada dibenakku Ramadhan itu makanan enak dan suasana ceria. Setiap dapur yang ada dikampung akan mengepul menggambarkan para ibu-ibu begitu repot menyiapkan menu hidangan istimewa untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, para bapak-bapak akan sibuk terlibat gotong royong pembersihan desa dari mulai aliran selokan hingga mesjid yang harus dibuat senyaman mungkin untuk menyambut ibadah sholat tarawih dan puncaknya ketika malam pertama Ramadhan dimana semua suka cita tertumpah ruah disana, anak-anak kecil yang sudah rapi dengan baju muslim dan berbagai jenis bentuk peci yang mereka pakai mulai dari peci hitam yang klasik hingga peci yang ada pentilnya diatas layaknya peci pangeran chengho dari mongol berbondong-bondong membawa obor dengan dikomandoi suara beduk yang bertalu-talu mereka akan berkumpul disekitaran mesjid dan membentuk barisan yang rapi dan panjang, kemudian jalan keliling kampungku sembari menggemakan takbiran, mereka akan membuat suasana begitu gegap gempita, Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar la ilaha illa-Llah Wa-Llahu akbar Allahu akbar Wa li-Llahi l-hamd. Gema ini akan memenuhi langit kampungku dan malam itu akan begitu terang benderang dengan kemilauan obor-obor yang dipegang oleh setiap anak-anak kecil yang jumlahnya sudah menganak sungai. Setiap orang dikampungku akan ikut merasakan begitu nikmatnya kehadiran Ramadhan. Kegiatan anak-anak ini seolah-olah mengumumkan pada alam semesta dan seiisinya bahwa bulan Ramadhan telah tiba, bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan. Setan dibelenggu, setiap orang yang berdoa akan di ijabah, dan amal ibadah akan digandakan berkali-kali lipat.

"Sekiranya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan yang terdapat di bulan Ramadhan, tentulah mereka mengharapkan agar seluruh bulan adalah bulan ramadhan"[HR. Ibnu Huzaimah].


Itulah kenangan Ramadhan dikampung halamanku yang setiap mengingatnya menjadi kebahagian yang luar biasa. Dan semoga kita selalu menjadi pemenang disetiap akhir ramadhan, mendapat ampunan dari Allah SWT dan kembali suci layaknya bayi yang baru lahir. Amiin

Matahari berdzikir,
angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya malam Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.